WELCOME TO MY BLOG

WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 13 Juni 2012

Makalah Tentang Penyakit Menular


MAKALAH PERAWATAN HIV/AIDS
PENYAKIT MENULAR









Oleh: Kelompok I
Sucianti
Mistuti
Nilawati
Trisna Rozi
Ulfa Yanti
Dewi Herayati
Novrida Handayani
Nofri Iswandi









STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
2012









KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul : “ penyakit menular “.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat memperbaiki makalah ini. Dalam penulisan makalah ini mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua teman yang telah membimbing.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan makna tersendiri bagi para pembaca.
                                                                                     
                                                                                            Padang, Maret 2012

                                                                                                      Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i   
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    HIV/ AIDS..................................................................................... ... 2   
B.     Tuberculosis Paru............................................................................... 4
C.     Hepatitis......................................................................................... ... 6
D.    Demam Berdarah............................................................................ ... 8
E.     Malaria............................................................................................ .. 10
F.      Flu Burung...................................................................................... .. 11
G.    Herpes............................................................................................. .. 14
H.    Sipilis.............................................................................................. .. 15
I.       Gonore............................................................................................ .. 17
J.       Rabies............................................................................................. .. 17

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.............................................................................................. 20










BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Penyakit semakin banyak, dan angka kejadiannya semakin meningkat, terutama penyakit HIV/AIDS. Ada kalanya kita harus mengetahui bagaimana perjalanan dari penyakit itu sendiri, cara penularannya, dan pencegahannya. Meningkatnya angka kejadian suatu penyakit kadang disebabkan karena penularan. Dimana penyakit yang menular baik secara lansung maupun tidak lansung tidak diketahui orang banyak.
            Tujuan dari pembelajaran ini salah satunya adalah untuk mengetahui bagaimana cara penularan dari penyakit itu sendiri.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Sepuluh penyakit menular
1. HIV/ AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih parah daripada biasanya.
Virus ini menyerang limfosit tertentu yang di sebut sel-sel pembantu T (juga dikenal dengan nama sel-T), mengambil alih, dan menggandakan dirinya. Penggandaan ini akan menyebabkan hancurnya lebih banyak sel-T, yang berakibat rusaknya kemampuan tubuh untuk menahan serbuan kuman dan penyakit.
Saat jumlah sel-T menurun sampai ke tingkat yang paling rendah, orang-orang yang mengidap HIV menjadi lebih mudah terkena infeksi dan mereka biasanya menderita sejenis kanker yang dalam keadaan normal dapat dilawan oleh tubuh yang sehat. Kekebalan tubuh yang menurun ini (atau berkurangnya kekebalan tubuh) dikenal dengan nama AIDS dan dapat berkembang menjadi infeksi berat yang mengancam jiwa, berbagai jenis kanker, dan melemahnya sistem syaraf. Meskipun AIDS selalu merupakan akibat dari infeksi virus HIV, tidak semua orang yang mengidap HIV mengalami AIDS. Bahkan, orang dewasa yang terinfeksi HIV dapat kelihatan sehat wal’afiat selama bertahun-tahun sebelum mereka terkena AIDS
Gejala HIV/ AIDS
Fase 1 : Tidak ada gejala. Pada tahap awal HIV, gejalanya tidak kelihatan. Seseorang dapat saja mengidap AIDS selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya. Tes darah oleh dokter akan menunjukkan antibodi setelah mereka terbentuk dalam rangka melawan virus AIDS, tapi perlu waktu tiga bulan sebelum antibodi tersebut terbentuk. Artinya bila Anda melakukan tes darah segera setelah Anda berhubungan seks, virusnya belum akan kelihatan sampai tiga bulan yang akan datang.
Fase 2 : Sakit yang tidak terlalu parah. Pada tahap ini, virus berkembang di dalam sel darah putih dan menghancurkannya. Saat hampir seluruh sel telah dihancurkan, sistem kekebalan juga ikut hancur dan tubuh akan menjadi lemah. Beberapa gejala yang mungkin akan kelihatan adalah : penderita mulai merasa lelah, berat badan turun. Mereka mungkin akan terkena sakit batuk, diare, demam atau berkeringat di malam hari. Pengidap HIV yang terkena selesma akan lebih terancam jiwanya dibandingkan orang lain yang tidak mengidap HIV.
Fase 3: Sakit parah. Pada saat ini, virus AIDS telah hampir menghancurkan sistem kekebalan tubuh. Tubuh akan mengalami kesulitan untuk melawan bakteri. Selain itu, penderita juga dapat terkena sejenis kanker yang disebut Sarkoma Kaposi. AIDS tidak membunuh penderitanya, tapi infeksi penyakit lainnya dan kankerlah yang melakukannya.
HIV terdapat dalam sebagian cairan tubuh, yaitu
  1. Darah
  2. Air mani
  3. Cairan vagina
  4. Air susu ibu (ASI)
HIV menular melalui:
  1. Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan kemungkinan kecil).
  2. Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang terinfeksi HIV.
  3. Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV.
  4. Dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui sendiri.
HIV tidak menular melalui:
  1. Bersalaman, berpelukan
  2. Berciuman
  3. Batuk, bersin
  4. Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll.
  5. Gigitan nyamuk
  6. Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
  7. Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.
2. Tuberculosis Paru

Penyebab Penyakit TBC

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Cara Penularan Penyakit TBC

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru,
Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.

Gejala Penyakit TBC

Gejala sistemik/umum

  • Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan.
  • Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
  • Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus

  • Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
  • Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
  • Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
  • Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
3. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis.
Penyebab
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Jenis Virus Hepatitis

·         Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
  • Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
  • Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
  • Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
  • Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
Beberapa gejala dari penyakit ini antara lain:
  1. Berkurangnya nafsu makan
  2. Mual muntah
  3. Lemah
  4. Nyeri perut terutama bagian kanan atas di sekitar iga paling bawah
  5. Kulit kuning dan warna mata yang harusnya putih juga mulai menguning, yang dikenal sebagai jaundice.
  6. Nyeri sendi


Cara penularan Hepatitis
cara penularannya hamper sama dengan media HIV dan AIDS yaitu melalui cairan tubuh dan darah.
4.Demam Berdarah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue
Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut:
1.      Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
2.      Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3.      Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya
4.      Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5.      Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6.      Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
7.      Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8.      Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9.      Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10.  Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.
Pencegahan Penyakit Demam Berdarah
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
1.      Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
2.      Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14)
3.      Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
4.      Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

5.Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit berjenis sporozoa Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina infektif. Sebagian besar nyamuk Anopheles akan menggigit pada waktu senja atau malam hari, pada beberapa jenis nyamuk puncak gigitannya adalah tengah malam sampai fajar.
GEJALA KLINIS.
·         Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat.
·         Nafsu makan menurun.
·         Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah.
·         Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan plasmodium Falciparum.
·         Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran limpa.
·         Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan.
·         Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang menonjol adalah mencret (diare) dan pusat karena kekurangan darah (anemia) serta adanya riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria.
·         Gejala klasik malaria merupakan suatu paroksisme biasanya terdiri atas 3 stadium yang berurutan yaitu :
·         Stadium dingin (cold stage).
·         Stadium demam (Hot stage).
·         Stadium berkeringat (sweating stage).
CARA PENULARAN PENYAKIT MALARIA .
Penyakit malaria dikenal ada berbagai cara penularan malaria:
·         Penularan secara alamiah (natural infection) penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles.
·         Penularan yang tidak alamiah.
·         Malaria bawaan (congenital).
·         Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta.
·         Secara mekanik.
·         Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik yang tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit di Bandung pada tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intra vena dengan menggunakan alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana alat suntik itu seharusnya dibuang sekali pakai (disposeble).
·         Secara oral (Melalui Mulut).
·         Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam (P.gallinasium) burung dara (P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi).

6.Flu Burung
Virus H5N1 dikenal sebagai virus flu burung merupakan penyebab epidemik pada makhluk non manusia. Selain itu virus ini juga bisa menginfeksi binatang di area yang luas dari berbagai spesies. Virus ini pertama sekali ditemukan pada tahun 1959 di Skotlandia yang telah membunuh sekawanan ayam di sana. Namun virus flu burung yang pertama sekali ditemukan ini berbeda dengan virus yang ada pada saat sekarang ini, dimana telah berevolusi sehingga menghasilkan gen tipe Z.
GEJALA
Gejala flu burung pada dasarnya sama dengan flu biasa.
·         Demam sekitar 39 derajat Celsius
·         Batuk
·         Lemas
·         Sakit tenggorokan
·         Sakit kepala
·         Tidak nafsu makan
·         Muntah
·         Nyeri perut
·         Nyeri sendi
·         Diare
·         Infeksi selaput mata (conjunctivitis)
·         Dalam keadaan memburuk, terjadi severe respiratory distress, yakni sesak napas hebat, kadar oksigen rendah sementara kadar karbondioksida
·         meningkat. Ini terjadi karena infeksi flu menyebar ke paru-paru dan menimbulkan radang paru-paru (pneumonia)
PENULARAN
Terdapat beberapa cara dalam penularan flu burung ini, diantaranya penularan dari hewan, lingkungan, konsumsi produk unggas dan dari manusia
1.      Penularan dari hewan. Hewan-hewan yang terkena virus ini akan menularkan melalui air liur, cairan pernafasan dan kotorannya. Dari sebagian besar kasus flu burung, penyebarannya karena kontak dengan hewan yang telah terinfeksi virus ini. Karena itu jika ada unggas yang mati mendadak segera musnahkan. Hal ini untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Ciri dari hewan yang terkena virus flu burung diantaranya keluarnya cairan jernih hingga kental dari rongga mulut, adanya cairan pada mata dan hidung unggas serta adanya gangguan pernafasan, jengger dan pial yang bengkak serta berwarna kebiruan, timbulnya diare berlebihan, cangkang telur lembek serta kematian mendekati angka 100% dalam 2 hingga 7 hari. Ketika tanda ini sudah terlihat pada unggas, segera lakukan pemusnahan hewan dengan cara dibakar. Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun setelahnya. Dalam menjauhkan unggas ataupun memusnahkan unggas jangan lupa untuk menggunakan pelindung berupa masker, sarung tangan serta kacamata renang. Setelah selesai peralatan ini bisa dimusnahkan.
2.      Penularan dari lingkungan. Jika ada unggas yang mati mendadak harus dijauhkan dari lngkungan. Virus penyakit flu burung ini dapat hidup selama 3 bulan pada kotoran hewan yang terinfeksi. Lingkungan yang sudah terkontaminasi harus dibersihkan dengan cairan disinfektan. Karena itu sedapat mungkin kebersihan lingkungan harus senatiasa dijaga. Biasanya jika ada yang tertular, jarak radius satu meter dari tempat penularannya dinyatakan sebagai daerah tidak aman.
3.      Penularan dari konsumsi produk unggas. Produk unggas dari unggas yang tertular virus juga dapat menyebabkan virus ini berkembang. Karena itu masaklah dengan sempurna produk-produk unggas seperti daging ayam maupun telur ayam. Untuk memasak daging ayam, masaklah dengan suhu 80 derajat Celcius dalam waktu 1 menit. Untuk telur, bersihkan terlebih dahulu telur ayam dan dipanaskan pada suhu 64 derajat Celcius selama 5 menit.
4.      Penularan dari manusia. Kasus seperti ini tidak banyak. Namun biasanya mereka yang sudah terpapar virus ini akan dilakukan perawatan di ruang isolasi guna mencegah penyebarannya kepada manusia lain. Ada baiknya juga ketika sudah mengetahui gejala seperti demam tinggi (biasanya lebih dari 38 derajat Celcius), ISPA, sakit tenggorokan, batuk mengeluarkan ingus, otot terasa nyeri, lemas secara tiba-tiba, sakit kepala dan terjadinya radang paru-paru segera periksakan diri ke dokter ataupun Puskesmas guna mendapatkan penanganan yang lebih intensif dan mencegah penularan lebih lanjut kepada orang lain.
PENCEGAHAN
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, secara umum prinsip-prinsip kerja yang higienis, seperti:
·         Mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri -merupakan upaya yang harus dilakukan oleh mereka yang kontak dengan binatang, baik dalam keadaan mati, apalagi ketika hidup.
·         Karena telur juga dapat tertular, maka penanganan kulit telur dan telur mentah perlu dapat perhatian pula.
·         Daging unggas harus dimasak sampai suhu 70 derajat C atau 80 derajat C selama sedikitnya satu menit. Kalau kita menggoreng atau merebus ayam di dapur, tentu lebih dari itu suhu dan lamanya memasak. Artinya, sejauh ini bukti ilmiah yang ada mengatakan bahwa aman mengonsumsi ayam dan unggas lainnya asal telah dimasak dengan baik.
·         Pola hidup sehat. Secara umum pencegahan flu adalah menjaga daya tahan tubuh dengan makan seimbang dan bergizi, istirahat dan olahraga teratur. Jangan lupa sering mencuci tangan. Pasien influenza dianjurkan banyak istirahat, banyak minum dan makan bergizi.
Khusus untuk pekerja peternakan dan pemotongan hewan ada beberapa anjuran WHO yang dapat dilakukan:
·         Semua orang yang kontak dengan binatang yang telah terinfeksi harus sering-sering mencuci tangan dengan sabun. Mereka yang langsung memegang dan membawa binatang yang sakit sebaiknya menggunakan desinfektan untuk membersihkan tangannya.
·         Mereka yang memegang, membunuh, dan membawa atau memindahkan unggas yang sakit dan atau mati karena flu burung seyogianya melengkapi diri dengan baju pelindung, sarung tangan karet, masker, kacamata google, dan juga sepatu bot.
·         Ruangan kandang perlu selalu dibersihkan dengan prosedur yang baku dan memerhatikan faktor keamanan petugas.
·         Pekerja peternakan, pemotongan, dan keluarganya perlu diberi tahu untuk melaporkan ke petugas kesehatan bila mengidap gejala-gejala pernapasan, infeksi mata, dan gejala flu lainnya.
·         Dianjurkan juga agar petugas yang dicurigai punya potensi tertular ada dalam pengawasan petugas kesehatan secara ketat. Ada yang menganjurkan pemberian vaksin influenza, penyediaan obat antivirus, dan pengamatan perubahan secara serologi pada pekerja ini.   
7.Herpes
Herpes zoster (Shingles) adalah suatu penyakit yang membuat sangat nyeri (rasa sakit yang amat sangat). Penyakit ini juga disebabkan oleh virus herpes yang juga mengakibatkan cacar air (virus varisela zoster). Seperti virus herpes yang lain,
Cara Penularan Penyakit Herpes
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah.
Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.
Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.
Tanda dan Gejala Penyakit Herpes
Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.
8.Sipilis
Sipilis adalah penyakit kelamin kronis dan menahun.  Disebut kronis karena penyakit sipilis bisa sebabkan organ tubuh yang lain  ikut mengalami kerusakan. Jadi itulah sebabnya sipilis disebut penyakit Raja singa. Memangsa banyak korban.
Penyakit Sipilis disebabkan kuman Treponema Pallidum


Gejala sipilis
Sipilis masuk masa inkubasi ssekitar 3 minggu. Kuman yang masuk akan menimbulkan luka di kulit. Bentuk luka sipilis bulat lonjong. Di bagian bawah luka tampak  bersih. Kadang ada juga luka sifilis yang  berwarna merah. Kulit di sekitar area luka berwarna terang. Luka sifilis ini tidak terasa keras dan sakit.
Kondisi ini disebut efek primer sipilis (reaksi utama dominan) pada sipilis stadium I. Penderita akan  mengalami pembengkakan (inflamasi) pada kelenjar getah bening di area sekitar luka. Pembengkakan ini terasa padat dan kenyal. Tapi tidak terasa sakit saat diraba. Akibat pembengkakan kelenjar getah bening ini penderita sering mengalami badan sakit dan demam.
Saat penyakit sipilis masuk minggu ke 3-6 penderita akan merasa penyakitnya seolah-olah sembuh. Walau pun tanpa pengobatan.  Gejala-gejala luar dirasa hilang. Padahal ini masih dalam efek primer dominan. Masuk 2 bulan setelah tertular (bulan ke 3) penyakit sipilis masuk tahap stadium II. Penderita sifilis akan  demam, kepala sakit, sakit tulang dan sebagainya. Kulit dan selaput lendir masih ada luka tapi tidak terasa gatal
Pada sipilis stadium 2 ini kelenjar getah bening masih mengalami bengkak. Bahkan sudah menyeluruh. Kondisi ini disebut limfadenitis generalisata. Dimana jaringan sistem imunitas tubuh di bagian limfosit diserang.
Tahapan Stadium Penyakit Sipilis
·         Sipilis stadium awal
Tahap yang sangat menular. Kontak langsung seperti ciuman, pelukan, penggunaan pakaian penderita, sampai hubungan intim harus dihindari. Sebab penderita sipilis selalu memiliki kelainan kulit berupa borok dan gangguan selaput lendir. Di bagian inilah kuman hidup. Ketika terjadi kontak langsung maka akan langsung menular. Sipilis stadium I dan II masuk dalam tahap awal. Selain itu perempuan yang kontak dengan penderita sipilis memiliki kemungkinan lebih besar terkena kanker serviks
·         Sipilis stadium lanjut (stadium 3 dan 4).
Pada stadium ini penularannya rendah. Tapi Justru pada stadium lanjut inilah kuman sudah menimbulkan banyak kerusakan di tubuh penderitanya. Kuman sudah menyebar kemana-mana. Penyakit ini bisa menyebabkan jantung koroner, kerusakan syaraf, stroke, kerusakan ginjal dan otak.

9.Gonore

Gonorhoe (GO) atau kencing nanah merupakan penyakit kelamin yang sangat menular. Penularan terbanyak lewat hubungan seksual langsung. Baik antara pasangan berbeda jenis (heteroseksual) maupun sesama jenis (homoseksual).
Gejala:
Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar.  Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air kecil.
Cara penularan
Hubungan seks vaginal, anal dan oral
10.Rabies
Rabies adalah penyakit menular akut pada susunan syaraf pusat yag disebabkan oleh virus rabies (Rabdovirus) yang menyerang hewan berdarah panas dan manusia.
Hewan yang menderita penyakit ini,pada air liurnya ditemukan virus dengan konsentrasi tinggi, Oleh sebab itu penularan umumnya melalui gigitan. Hewan yang terinfeksi penyakit ini ditandai dengan gejalah takut terhadap sinar, mudah kaget dan curiga sehingga menyerang benda yang bergerak disekelilingnya, hypersalivasi, paralisa dan akhirnya mati. Sedangkan pada manusia dapat ditunjukkan dengan gejalah yang hampir mirip dengan anjing penderita rabies , terutama menunjukan gereakan hyperaktif yang tidak dapat dikonrol , serta perduli terhadap lingkungan disekelilingnya, peradangan otak , paralisa dan akhirnya meninggal
TANDA – TANDA PENYAKIT RABIES
Tanda-tanda penyakit yang dapat dilihat adalah manifestasi peradangan otak ( encephalitis ) gejala baru terlihat antara 10 hari sampai dengan 8 minggu setelah terinfeksi. Pada awal infeksi, hewan menunjukan gejala seperti mencari tempat yang gelap dan dingin serta menyendiri, takut terhadap sinar.
Pada stadium exitasi, hewan menunjukan gejala menyerang dan menggigit apa saja yang bergerak disekitarnya dan memakan bendabenda aneh seperti kayu, besi dan yang lainnya, mengeluarkan air liur yang berlebihan ( hypersalivasi ) dan suaranya terdengar serak ( parau ), bola mata terlihat keruh dan selalu terbuka, pada stadium lanjut, hewan nampak sempoyongan, semua reflek saraf hilang ( kejang ) dan diakhiri dengan kematian.
Sedangkan manusia yang terserang penyakit ini dapat menunjukan tanda-tanda sebagai berikut: tidak mau makan dan minum, takut terhadap air dan sinar , peka terhadap suara-suara disekitarnya dan selalu gelisah yang diakhiri dengan kejang-kejang,koma lalu meninggal.
Cara penularan
Penyakit Rabies yang juga disebut Penyakit Anjing Gila dapat ditularkan oleh binatang berdarah panas seperti Anjing, Kucing, Kera, Kelalawar dan sebangsanya, melalui air liur yang mengandung virus rabies lewat luka gigitan.
Pencegahan
  • Selalu ingat untuk memvaksinasi hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera. Tindakan ini tidak hanya melindungi hewan dari penyakit rabies tetapi juga melindungi diri sendiri dan keluarga.
  • Selalu awasi binatang peliharaan. Kurangi kontak mereka dengan hewan atau binatang liar. Jika binatang peliharaan anda digigit oleh hewan liar, segera ke dokter hewan untuk diperiksa keadaannya.
  • Hubungi dinas peternakan setempat bila anda menjumpai ada binatang liar yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggal anda



BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
            HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih parah daripada biasanya.
HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, diantaranya bersenggama, dari ibu ke janinnya, melalui jarum suntik dan transfuse darah. Begitu juga penyakit yang lainnya dapat ditularkan melalui beberapa cara namun ada juga pencegahan dari masing- masing penyakit tersebut.

1 komentar:

  1. Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }

    BalasHapus